500 Ribu Sekali Onani

Diposting oleh Def - Blog Jumat
Lunas sudah tugas polisi. Tersangka kasus perampokan terhadap Ambar Effendi, PNS di Kelurahan Pulau Buluh, lengkap sudah di ringkus. Setelah berhasil menangkap dua tersangka sebelumnya, Toni dan Awi, Jumat polisi kembali berhasil menjerat Surya Safriandi alias Andi alias Memed, di Bandara Hang Nadim. “Setelah kejadian, tersangka kabur ke Kampar, Riau,” jelas Kasat Reskrim Poltabes Barelang Kompol Himawan Bayu Aji SIK, kemarin di ruangan kerjanya kepada wartawan. Menurut komandan resrse ini, setelah melakukan penyelidikan terhadap Memed, polisi berhasil menyuruhnya untuk menyerahkan diri.

Akibat perbuatannya, penyidik menjerat Memed dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Ancaman hukuman yang harus dibayar tersangka maksimal 12 tahun. Menurut Himawan, dari hasil pemeriksaan aksi ketiga pelaku perampokan itu sudah direncanakan sebelumnya, di Rumah Makan Samudra, di kawasan Sagulung, sebelum pergi ke Penginapan Anugrah tempat korban nginap.

Seperti pengakuan kedua tersangka sebelumnya, Memed pun kenal dekat dengan korban. “Saya dikenalkan Awi,” katanya. Diceritakan Memed, sebelumnya ia juga pernah melakukan hubungan seks dengan korban. “Ya bukan yang itu, tapi saya disuruh mengonani korban,” lanjutnya lagi.

Tapi, Memed tidak sekedar melayani tersangka begitu saja. Mantan pekerja galangan kapal ini mengaku juga mendapat imbalan setelah memuaskan korban. “Saya dapat lima ratus ribu,” imbuhnya. Alasan Memed, ia bersedia melakukan itu semua karena sedang butuh uang.

Nah, setelah itu barulah peristiwa sadis itu terjadi. Memed tidak mengakui kalau perampokan tersebut sudah direncanakan sebelumnya. Menurut Memed, pisau yang dibawanya itu atas suruhan Awi. “Awi yang suruh saya bawa dan meletakkan di bawah kasur,” lanjutnya. Singkat cerita, terjadilah penikaman yang dilakukan oleh Toni. “Saya juga tidak tahu ada masalah apa, tiba-tiba Toni nikam,” kata Memed lagi.

Dari pengungkapan ini, penyidik juga berhasil menyita, sepasang seragam PNS yang dikenakan korban. Kotak cincin yang sudah kosong. “Cincinnya dijual Toni di Medan,” aku Memed. Tidak ketinggalan, sebilah pisau kecil dan sarungnnya. Peristiwa itu terjadi selepas tengah malam, Kamis lalu. Berawal dari terdengarnya suara teriakan minta tolong dari lantai II, Hotel Anugerah, oleh seorang warga sekitar. Pekikkan itu membuat kaget Azis Mustofa, warga setempat yang ketika itu sedang berada di luar kawasan ruko itu.

Karena penasaran, Azis segera memberitahu kepada petugas hotel agar mengeceknya. Petugas hotel yang mendapat laporan pun segera menuju lantai II hotel. Ternyata sumber suara itu berasal dari kamar nomor 12. Sontak petugas hotel kaget. Seorang tamu terkapar bersimbah darah. Ada beberapa bekas ditikam di tubuhnya.

Azis lantas memanggil teman-temannya untuk membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit. Geger perampokan itu pun memicu kehadiran polisi. Menurut keterangan korban kepada polisi, pelaku mengetuk pintu kamar korban dan pura-pura minta minum.Setelah sempat memasuki kamar korban, pelaku dengan leluasa merampok korban. Hasilnya, korban bersimbah darah setelah empat tikaman bersarang di tubuhnya. Harta korban yang berhasil dirampok, cincin, uang Rp10 juta dan Hape Nokia.




0 komentar

Posting Komentar

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda FazaniInstalled by CahayaBiru.com

Label Category

Followers

About Me