Wanita Hamil Tewas Dicekik Suami Ketiga

Diposting oleh Def - Blog Jumat
Dibunuh saat hamil. Ditemukan dua buku nikah dengan dua nama berbeda.
Aroma menyengat minyak bakar keluar dari lubang dinding rumah petak yang baru setahun terakhir disewa pasangan Indra Suhendar (33) dan Maria Muhammad (42). Senin petang kemarin, bau minyak itu terus saja mengurapi lingkungan di sekitar rumah yang terletak di ruli Kampung Bintang, RT4 RW 16, Tanjunguncang. Dua tetangga sebelah rumah Indra, Situmorang dan Lisbet, dibuat khawatir dengan bau minyak tanah yang menyengat itu.

Khawatir terjadi apa-apa, Situmorang mencari sumber bau. Setelah ditelusuri, lelaki satu ini hakulyakin, sumber bau minyak itu keluar dari rumah kontrakan Indra. Sialnya, pintu rumah Indra digembok, dan ketika diketuk, tidak ada satupun suara yang menjawab. "Kami curiga dari bau minyak itu, khawatir terjadi apa-apa. Akhirnya kami bongkar gembok itu rame-rame, diketuk pake palu," Situmorang menjelaskan.

Setelah pintu terbuka, bukan sumber bau yang kemudian menjadi sumber kengerian warga Ruli Kampung Bintan. Melainkan sosok Maria yang sudah terbujur tak bernyawa. "Kaget, kami cuma lihat di situ ada obat nyamuk dan korek api. Kalau dia (Maria) masih pakai selimut," imbuh Lisbet yang petang itu usai menadah air hujan. Sumber minyak itu sendiri, berasal dari tempat Maria terbujur kaku.

Ibu rumah tangga itu tak mampu menggambarkan posisi Maria saat ditemukan di kamar. "Aku kan bawa anakku masih umur satu tahun. Tak sanggup melihatnya. Lihat matanya saja, aku langsung lari sampai terbentur motor di lorong dalam rumah itu," , siang itu suami korban, Indra, malahan masih ada di rumah kontrakan itu.

Tiga orang tetangga, May, Ardi, dan Lisbet, pertama kali mengetahui kalau di dalam rumah petak semi permanen berbahan papan triplek dan beratap karpet plastik itu, terbujur kaku jasad Maria. Korban saat ditemukan tubuhnya telungkup ditutup gulungan kasur. Wanita malang kelahiran 17 Agustus 1967 itu masih mengenakan stelan kaos hitam berlengan panjang motif garis-garis dan celana jins biru.

Beberapa bundelan obat nyamuk bakar yang di atasnya diceceri dengan tumpukan korek api kayu, masih menebarkan gumpalan asapnya. Sebuah selimut warna hijau, dan tumpukan pakaian di samping tempat tidur tipis warna biru yang sudah tampak kumal dan jarang kena jemur itu. Ada bekas luka memar di lingkar leher Maria, dan dari kondisi perutnya yang membuncit, Maria diketahui tengah hamil.

"Iya, dia memang bilang sama saya. Katanya, 'Kak saya sekarang lagi ada isi'," begini seorang wanita pemilik sebuah kedai pinggir jalan aspal menirukan ucapan Maria. Pedagang yang tempat berjualannya hanya sepelemparan batu dari markas Polsekta Batuaji itu, mengaku, Maria dan suaminya adalah salah seorang pelanggannya. "Baru saja semalam dia beli roti di sini, katanya untuk sarapan," imbuhnya pedagang itu.

Pengelola warung kelontong yang enggan ditulis namanya itu, mengemukakan, korban dikenalnya cukup ramah. "Suaminya semalam sempat beli rokok di sini. Si Mar (Maria) pernah cerita, katanya mereka baru ambil kredit motor, baru tiga bulan berjalan," katanya dengan logat Batak itu kentara sekali. Anehnya, di tengah kesibukan polisi dan kerumunan warga yang berjubel di teras rumah korban.

Ada empat pria muda justru tak terusik dengan geger pembunuhan itu, mereka tampak asyik bermain catur di dalam rumah yang cuma berselisih satu rumah dari tempat Maria ditemukan sudah tak bernyawa. Dapur rumah korban dengan areal instalasi listrik hanya dipisah sebuah parit kecil yang tumbuhi subur pohon pisang, serta sebuah antena televisi menjulang dari tiang besi satu pipa yang diikat di pojok kiri belakang rumah itu.

Situmorang, lelaki yang mengaku cukup lama tinggal di Kampung Bintan mengungkapkan, tak tahu banyak tentang pasangan Indra dan Maria. "Selama ini kami pun tidak tahu. Kalau pun mereka ada ribut-ribut itu biasalah namanya orang berkeluarga," tuturnya.

Kepala Satuan Reskrim Poltabes, Komisaris Christian Tory menegaskan, Maria kemungkinan besar tewas karena dibunuh. Hasil visum memastikan, korban tewas akibat ada cekikan di leher. Selain itu, terdapat juga luka memar di wajah dan mata korban. "Ini pembunuhan yang diduga dilakukan oleh suaminya, penyebabnya juga diduga dari pertengkaran keluarga," papar Tory.

Sementara Kepala Polsekta Batuaji, Ajun Komisaris Syahrul Ramadhan menambahkan, beberapa saksi mengungkapkan, Indra masih terlihat di rumah pada pukul dua siang. "Modusnya, korban dicekik, dianiaya, dan mau dibakar. Mungkin ada dendam, makanya sampai disiram minyak dan akan dibuat seolah-olah itu kebakaran," analisa Syahrul. Kapolsek juga menduga, sebelum dibunuh korban dianiaya dulu.

Hingga siang kemarin, polisi masih menguber keberadaan pelaku pembunuhan Maria. Indra yang dikenal warga sebagai suami Maria, menjadi orang yang paling dicari dalam kasus ini.
Ada satu hal yang janggal ketika polisi menggeledah rumah tinggal Maria-Indra. Pihak berwajib menemukan dua buku nikah milik mereka. Di dalam buku nikah pertama tertera nama Maria dengan seorang pria lainnya tapi bukan Indra. Sedangkan di buku nikah satunya lagi, tertulis nama Indra dengan perempuan yang bukan Maria. "Mungkin saja mereka tinggal serumah hanya dengan nikah sirri," terang Syahrul Ramadan, siang kemarin di kantornya.

Saat ini, polisi masih melacak keberadaan pria asal Karawang, Jawa Barat itu. Guna melengkapi penyelidikan, sekitar empat orang saksi sudah dimintai keterangan. Kuat dugaan bahwa yang menghabisi nyawa perempuan kelahiran 17 agustus 1967 adalah Indra. Sejumlah warga sempat melihat Indra pergi dengan sebuah ransel besar.




0 komentar

Posting Komentar

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda FazaniInstalled by CahayaBiru.com

Label Category

Followers

About Me