Akhirnya Kolor Ijo Tewas

Diposting oleh Def - Blog Jumat
Seketika, Sutakim menghentikan kayuhan cangkulnya begitu mata cangkul membentur benda keras. Begitu cangkul ditarik dan tanah ambrol, mata warga Wonosari, Kecamatan Meral, Karimun itu seketika terbelalak. Gidik ketakutan seketika meraupi tubuh Sutakim. Senin yang menginjak petang itu, seonggok tulang-tulang manusia beserta tengkoraknya, terhidang di depan Sutakim.

Penemuan tulang belulang yang masih menyisakan kolor berwarna hijau itu, seketika menggegerkan warga Wonosari. Lokasi penemuannya, di sebuah lahan kebun ubi yang terletak di RT 02 RW 09 Wonosari, Meral. Malam itu juga, bersama warga, aparat polisi Polsek Meral menggali lokasi penemuan, mengumpulkan tulang-tulang manusia berkolor hijau.

Semula, Sutakim tak menduga benda keras yang membentur cangkulnya adalah tulang manusia. Bahkan, tulang tungkai manusia yang pertama ia cangkul, sempat ia buang. Namun setelah menggali lagi, ternyata ditemukan potongan lain. Kayakinan itu merupakan tulang manusia menjadi nyata saat menemukan celana dalam warna hijau yang masih utuh.

Orang pertama yang diberitahu Sutakim soal penemuan itu adalah Bonari, rekan kerjanya. Saat itu juga keduanya kemudian mengabarkan pada banyak orang yang kemudian bersama warga, langsung mencari potongan tubuh lainnya.

Penggalian itu mendapatkan temuan berupa sepasang buah tulang tungkai kaki, sepasang tulang tungkai paha, sepasang tulang lengan, dan beberapa tulang rusuk. Warga juga berhasil mengangkat tengkorak kepala yang hanya tersisa seperemaptnya saja. Sebagian tengkorak lainnya sudah pecah. Sementara oragan tubuh Torak tidak berhasil ditemukan.

Usai bertungkus lumus mencari tulang belulang, sekitar pukul 19.30 WIB, warga kemudian melaporkan penemuan tersebut ke aparat Polsek Meral. Beberapa polisi langsung meluncur ke lokasi kejadian.

Selanjutnya polisi kemudian mengamankan potongan tubuh yang tinggal tulang benulang tersebut dan memasang garis polisi di tanah yang tempat ditemukan tulang belulang.

Tulang belulang milik manusia tersebut ditemukan sudah terkubur dengan kedalaman sekitar setengah meter. Hal ini menimbulkan dugaan, pemilik tulang belulang itu merupakan korban pembunuhan yang kemudian dikubur di kebun ubi tempat Sutakim dan Bonari bekerja. Polisi juga tidak menemukan korban dikubur dalam keadaan laik seperti pemakaman. Tulang belulang yang ditemukan hanya bercelana kolor, semakin menguatkan adanya dugaan korban tewas dibunuh dan dikuburkan dengan terburu-buru. Lokasi penemuan pun terbilang terpencil dan tersembunyi. Untuk memasuki lahan kosong yang akan ditanam ubi itu, harus melalui satu jalur setapak.

Kapolsek Meral, Ajun Komisaris Arif Budi mengaku belum berani menyimpulkan apa-apa atas penemuan tulang belulang tersebut. ''Indetitasnya juga belum bisa diketahui, melihat dari temuan tersebut korban sudah terkubur lama di lokasi tersebut, jadi indikasi pembunuhan belum cukup bukti,'' terang Arif singkat.

Dari hasil pemeriksaan di kamar jenazah RSUD Karimun, tim medis menduga jenis kelamin tulang belulang adalah laki-laki. Semasa hidup, kemungkinan korban memiliki tubuh gempal dan besar. Hal itu bisa dilihat dari besarnya tulang, serta ukuran celana yang berdiameter 44 sentimeter. Untuk kaki saja, petugas medis mengukur tingginya mencapai 38 sentimeter. ''Kita masih mempelajari temuan potongan tubuh manusia ini, untuk indetitasnya juga belum diketahui,'' tegas Arif lagi.




0 komentar

Posting Komentar

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda FazaniInstalled by CahayaBiru.com

Label Category

Followers

About Me