Bayi 9 Bulan Tewas Terminum Air Panas

Diposting oleh Def - Blog Jumat
Hujan deras yang mengguyur Batam, Sabtu (23/5) seakan mengiringi kepergian Arif Andika Pratama (9 bulan) untuk selama-lamanya. Bocah yang akan genap berumur sepuluh bulan 27 Mei nanti, tewas sesaat setelah dirawat di RS Casa Medical Center (RSCMC). Menurut Zulkifli sang ayah penyebabnya diduga si bocah terminum air panas saat ditinggal ibunya belanja ke warung.

"Lidahnya memutih, dadanya merah," ujar Zulkifli dengan suara parau sambil memandang ke jenazah anaknya yang telah terbaring kaku di ruang tamu rumahnya.

"Dokter (di Rumah Sakit Casa Medical Center Mukakuning) juga ngomong seperti itu," lanjutnya.
Arif Andika Pratama merupakan anak pasangan Zulkifli (25) dan Hotnida (27). Zulkifli bekerja di PT Ciba Vision Mukakuning, sedangkan Hotnida merupakan ibu rumah tangga.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Zulkifli yang sedang bekerja menerima telepon dari salah seorang tetangganya. Ayah satu anak ini diminta untuk segera pulang ke rumahnya, di Kavling Mangsang Permai Blok C nomor 35.

"Pas saya sampai di rumah, ternyata rumah sudah sepi, terus saya jumpa dengan Pit, (saudaranya) dia yang nyuruh saya ke Casa (Casa Medical Centre) katanya anak saya dirawat di sana," ujar Zulkifli mengisahkan.

Bergegas pria bertubuh sedang ini melangkah ke rumah sakit yang terletak di samping Panbil Mall itu. Betapa terkejutnya dia ketika mendapati kalau anak semata wayangnya sudah terbujur kaku di salah satu brakar rumah sakit tersebut.

Sementara itu menurut Pit, pagi itu sekitar pukul 07.30 WIB, Hotnida pergi ke warung yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Sedangkan Arif diletakkana di bawah dan dijaga oleh Agusalim, adik iparnya yang juga tinggal di rumah tersebut.

Nah, saat Hotnida kembali dari warung, dia mendapati anaknya tidak berada di lantai lagi, melainkan di kain gendongan yang di gantung dan terus menerus menangis, sementara si Agus bertingkah bingung dan langsung menganjurkan agar Hotnida melihat anaknya.

"Tadinya di bawah, kok sudah diatas, " ujar Pit menirukan perkataan Hotnida.

Heran dengan kondisi itu, sang ibu pun langsung melihat ke balik buai anaknya. Ternyata tubuh Arif telah memerah. Pertolongan pertama terhadap Arif pun dilakukan dengan mendatangi seorang bidan di sana, namun menurut Pit, kata bidan bawa ke puskesmas. Setelah dibawa puskesmas, kondisi Arif makin parah karena selain lidah yang sudah memutih, bocah itu terus terusan muntah, kemudian mereka disuruh langsung ke RSCM. Setelah sampai di RSCMC nyawa Arif sudah tidak tertolong lagi.
Menurut Zulkifli, sampai sore kemarin, Hotnida sedang memberikan keterangan di Mapolsekta Persiapan Seibeduk.


"Buat laporan," kata Zul. Saat ditanya hendak dimakamkan dimana anak semata wayangnya itu, pria ini mengaku belum memikirkannya.

"Biar semua jelas dulu Bang, istri saya masih di kantor polisi," ujarnya lagi.

Menurut beberapa tetangga yang ditemui, pasangan yang baru menetap dua bulan di perumahan tersebut, jarang terlihat. Mereka mengaku mempunyai kesibukan masing-masing, sehingga tak saling kenal. "Kayaknya baru dua bulan di sini, " ujar seorang tetangga yang enggan namanya di korankan. Wanita yang mengaku tinggal tak jauh dari TKP mengaku sebelum kejadian tidak pernah mendengar ada keributan," Setahu saya baik-baik saja," ujarnya lagi.


Sementara itu dari rumah sakit jenazah Arif dibawa dengan mobil jenazah Rumah Zakat Indonesia. jenazah bayi itu pun disemayamkan di musalah di kompleks tersebut.




Blogumulus by Roy Tanck and Amanda FazaniInstalled by CahayaBiru.com

Label Category

Followers

About Me